Kamis, 07 Agustus 2014

KI dan KD IPS Kurikulum 2013



6. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
KELAS: VII KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya
1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya


2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang
2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai, dan bertanggungjawab terhadap kelembagaan social, budaya, ekonomi dan politik
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya


3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata


3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
3.3 Memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi


4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,


4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang






















KELAS: VIII KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


1.1 Menghayati karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya
1.2 Menghayati ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3 Menghayati karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya


2.1 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa penjajahan dan gerakan kebangsaan dalam menumbuhkan rasa kebangsaan
2.2 Berperilaku jujur, sopan, estetikadan memiliki motivasi internal ketika berhubungan dengan lembaga sosial, budaya, ekonomi dan politik
2.3 Menunjukkan perilaku peduli, gotongroyong, tanggungjawab dalam berpartisipasi penanggulanganpermasalahan lingkungan hidup


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata


3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
3.2 Mendeskripsikan perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan serta perubahan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
3.3 Mendiskripsikan fungsi dan peran kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
3.4 Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori


4.1 Menyajikan hasil olahan telaah tentang peninggalan kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik yang ada di lingkungan sekitarnya
4.2 Menggunakan berbagai strategi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi peran kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik di lingkungan masyarakat sekitar
4.3 Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar






Pembelajaran PAIKEM

Model- Model PAIKEM

Pendekatan pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran yang proses pengajaran dan pendidikannya memiliki hal yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pada model pembelajaran ini peserta didik memiliki keaktifan, mengembangkan inovasi dan kreativitas sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dalam suasana yang menyenangkan. Pembelajaran ini memiliki nama lain Pembelajaran Konstektual (Constextual Teaching and Learning).
Pembelajaran yang menyenangkan bukan menjadikan siswa tertawa terbahak-bahak namun siswa dan guru mempunyai hubungan yang saling interaktif dalam suasana yang sama sekali tidak terdapat tekanan fisik dan psikologis.Model-model PAIKEM sebagai berikut :
1. Pembelajaran Kooperatif
    Model pembelajaran ini dikembangkan oleh John Dewey dan Herbert Thelan. dalam pembelajaran ini diciptakan setting kelas dan proses pengajaran yang menjadikan kontak dialogis yang bersifat langsung., berperan dalam kerja kelompok dan adanya hubungan dialogis antar anggota dalam kelompok. beberapa tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe STAD (Student Achievment Division). Jigsaw, Investigasi kelompok
2. Inkuiri atau belajar dengan penemuan bersama
Tokon penemu model pendidikan ini adalah Bruner. Pembelajaran model ini adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pentingnya membantu siswa memahami struktur inti dari materi ilmu dengan proses pembelajaran yang berdasarkan penemuan pribadi. tahapan penemuan yaitu observasi masalah, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan eksperimen, melakukan pengumpulan data, analisis data dan penarikan kesimpulan.
3. Pembelajaran berdasarkan masalah
Landasan teoritik dan empirik model pembelajaran ini adalah bermula dari Dewey. model pembelajaran ini lebih kompleks karena menyajikan masalah kepada siswa yang terbukti kebenarannya yang mempunyai makna bahwa akan memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan atau inkuiri. 
4. Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung ini merupakan kelanjutan dari teori belajar sosial yang menggunakan metode observasi. tokoh yang mengawali adalah Arend dan John Dolard. Siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan tingkah laku gurunya. 
5. Metode Integratif
pembelajaran yang bersifat menyatu ini adalah menyatukan berbagai aspek dalam satu proses. pengintegrasian diwujudkan sesuai dengankompetensi dasar yang perlu dimiliki siswa. materi ajar adlah kesatuan yang dikemas dengan baik dan terstruktur.
6. Metode Tematik
semua komponen materi pembelajaran dijadikan satu ke dalam tema yang sama dalam satu pertemuan.  tema yang ditentukan diolah dengan perkembangan lingkungan siswa sehingga bersifat aktual.

Rabu, 06 Agustus 2014

Soisodrama IPS

Pelajaran IPS metode Sosiodrama di SMPN 4 Way Tuba

Proses belajar mengajar konvensional telah sering digunakan oleh para pengajar/guru kepada peserta didik. Model ceramah telah menjadikan mata pelajaran IPS kehilangan ruh/ghiroh. Komunikasi satu arah yang membuat peserta didik menjadi subyek justru menjadikan kurangnya minat sisiwa ketika mempelajari ilmu sosial.....salah satu metode yang Insya Allah mengurangi dampak kebosanan adalah metode Sosiodrama. Metode sosiodrama menjadikan siswa dapat belajar sekaligus menjadikan peran guru lebih terbantukan. pembuatan skenario beserta pembagian penokohan menjadikan siswa lebih aktif dan dapat berkreasi dalam proses pengajaran dan pendidikan.
Proses pembelajaran IPS dengan tema Proses Kemerdekaan Indonesia di SMPN 4 Way Tuba telah dilaksanakan dengan model sosiodrama....siswa lebih antusias dan tertarik untuk belajar seni peran...guru bersifat mendampingi dan membimbing. Siswa diberi kebebasan untuk membuat skenario dan berakting tetapi tetap dengan koridor garis materi.....

peran pejuang (Agung&Isnan)





Selasa, 05 Agustus 2014

liburan akhir tahun...study tour SMPN 4 Way Tuba

Study Tour
Manusia dengan segala aktivitasnya harus berimbang antara kinerja dengan rekreasi. Setali dengan hal tersebut, pihak sekolah mengadakan study tour yang telah lama dipersiapkan,..sasaran peserta study tour adalah siswa kelas 9 yang telah melaksanakan ujian nasional.......inilah perjalanan mereka
1. Masjid Istiqlal

  










2. Monumen Nasional




3.Kebun Binatang Ragunan
          4. TMII






















Hari ke 2.......
5. Kolam Renang Atlantis










6. DUFAN 





Senin, 04 Agustus 2014

sebuah catatan kecil.....

Sekolahku.........SMPN 4 Way Tuba

Seperti sekolah menengah tingkat pertama yang ada di Indonesia...sekolah dimana aku mengajar memiliki bangunan dan berbagai kelengkapan sehingga dapat menunjang proses pendidikan. Sekolah ini berdiri tahun 2009 dan telah mengalami pergantian kepala sekolah dua kali. dengan perlahan namun pasti, sekolah ini telah menamatkan 3 angkatan dan kesemuanya lulus 100%...Alhamdulillah.....  Dengan tenaga pengajar 26 orang dan 2 staf tata usaha....sekolah ini bertekad untuk melakukan pendidikan dan pengajaran yang terbaik.....amien.....